Melihat kondisi bumi saat ini, jika kita berfikir dengan logika rasanya
mustahil untuk mempunyai suatu mimpi besar untuk membenahi keadaan
lingkungan kita. Sudah diteliti bahwa, jika kita tetap menghasilkan
karbon emisi dalam jumlah seperti sekarang, maka dalam 50 tahun ke
depan, tidak akan ada lagi lahan hijau di bumi kita tercinta ini untuk
generasi mendatang. Banyak orang yang masih bersikap arogan, hanya
menambah polutan yang ada dan bergantung pada orang lain untuk mengatasi
masalah pemanasan global ini. Seperti kebanyakan orang, bukankah anda
juga berfikir “akh, itu kan masih jauh di depan, untuk apa kita pikirkan
sekarang.”
Saya tidak akan mengatakan bahwa semua orang arogan dan tidak peduli
terhadap bumi. Saya yakin masih ada orang di bumi ini yang peduli
terhadap bumi kita. Diantaranya adalah para peneliti dan para warga yang
sudah merasakan dampak dari pemanasan global tersebut.
Dampak yang
mereka rasakan meliputi perubahan di bidang pertanian, punahnya spesies
tertentu, berkembangnya virus-virus penyakit. Namun, para warga tersebut
merasa pesimis apakah mereka dapat ikut serta dalam menangani masalah
yang sudah menglobal ini. Mereka bersembunyi di balik perlindungan yang
nyaman saat bumi menunggu tindakan mereka untuk merubah keadaan bumi.
Lihat saja Negara Amerika Serikat, mereka sangat egois dengan berencana
menyetujui “the Kyoto ptotocol”. Kebanyakan dari mereka bisa saja
menyetujui hal tersebut namun tidak melakukan tindakan untuk
menjadikannya nyata. Intinya, lebih penting untuk melakukan hal-hal
positif untuk menyelamatkan bumi daripada hanya setuju pada tindakan
yang dilakukan orang lain, apa gunanya lilin tanpa api??
Program “Go Green” yang dikumandangkan di seluruh bumi adalah panggilan
untuk kita, generasi penerus untuk berubah, yang berarti kita harus
melakukan tindakan sebanyak mungkin yang kita bisa yang dapat
mempengaruhi lingkungan kita. Mulai dari membenahi pikiran kita terhadap
sekitar kita. Mulai dengan pola baru dari yang sudah kita jalani, dan
bagian kehidupan yang baru yang membawa kebahagiaan di masa depan.
Kebahagiaan juga menjadi bagian yang penting dalam pribadi setiap mahluk
hidup. Dengan mengubah pola pikir kita, kita mengubah diri kita
sendiri. Dengan mengubah diri kita, kita akan dapat mengubah lingkungan
sekitar kita menjadi leih baik lagi. Itu adalah langkah dasar untuk
mengubah bumi.
Setelah pola pikir kita, biarkan orang lain melihat perubahan pola pikir
kita, mulai dari hal kecil yang ada disekitar kita. Misalnya, membuang
sampah pada tempatnya, jangan menjadi buta, pura-pura tidak melihat
adanya sampah yang berserakan disekitar kita. Kecuali kamu adalah orang
yang tidak dapat berjalan atau menggerakkan tangan kamu, kamu dapat
mengambilnya dan membuanya pada tempatnya. Mulai berjalan kaki, atau
mengendarai sepeda jika ingin pergi ke tempat yang dekat. Menurut
penelitian Anlene, berjalan 1000 langkah tiap hari dapat menjauhkan kita
dari resiko terkena osteoporosis. Hal tersebut juga mengurangi karbon
emisi di atmosfer. Jika kamu merokok, berhentilah. Ini tidak hanya
merusak paru-paru kamu, tapi juga merusak paru-paru orang di sekitar
kamu yang tidak merokok dan menambah polusi di bumi kita.
Jika kamu sudah merealisasikan hal kecil tersebut, kamu dapat mengambil
tindakan yang lebih besar untuk menyelamatkan bumi. Tidak peduli dalam
hal apa kita berpartisipasi, selama hal tersebut dapat memberi
keuntungan dalam setiap aspek kehidupan manusia dan bumi, kita akan di
kenal sebagai “green savior” yang tidak ragu untuk berdiri dari kursi
malas kita dan bergerak maju. Janganlah menunggu orang lain untuk
memulai, mulailah dari diri kita dan jadilah pencetus. Setiap orang di
karuniai kemampuan yang berbeda. Tugas sebenarnya adalah untuk
menggunakannya secara optimal untuk mendatangkan kebaikan. Apa yang kita
lakukan sekarang akan menentukan nasib anak-anak kita dan generasi
seterusnya.
Sumber : http://asrul1.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar